Senin, 26 Desember 2011

About FSA – Financial Services Authority‏





Sponsor Name: indonesia1

CCE = CARBON CREDIT ENTREPRENEUR + THE BUSINESS MODEL

THE BUSINESS MODEL

Senin, 19 Desember 2011

AMAZING !! We're getting bigger! This is part of a movement! Botanoo ~ The Worlds First Class MLM Carbon Credit Trading Exchange. Having been in the countries Denmark, Spain, Romania and Hungary, Botanoo are now present in Russian Federation.  
SIGN UP NOW and became Botanoo Super Family Worldwide to realize your dream.









URL:
http://www.botanoo.com/indonesia1
Sponsor name: indonesia1
Facebook:
http://t.co/L0waB7W
Video:
http://t.co/ergkvpp

Jumat, 16 Desember 2011

KISAH DUA ORANG BERSAUDARA PABLO & BRUNO

Dikisahkan pada tahun 1801 pada sebuah lembah di Italia. Tersebutlah dua orang sepupu bernama Pablo dan Bruno. Keduanya tinggal dalam rumah yang berdampingan di sebuah desa kecil di lembah itu. Keduanya dikenal punya semangat dan ambisi yang kuat untuk menggapai kemajuan. Keduanya adalah pemuda yang penuh semangat dan berkemampuan tinggi. Memendam cita-cita yang sama tingginya. Keduanya juga sama-sama ingin menggapai bintang di langit untuk mewujudkan impian-impiannya. Keduanya sering berkhayal, suatu ketika nanti mereka akan menjadi orang yang paling kaya di desa itu. Mereka berdua sama-sama cemerlang dan sangat tekun dalam bekerja. Yang mereka perlukan hanyalah kesempatan untuk mewujudkan impian itu. Mereka percaya pada suatu hari kesempatan tersebut akan menjumpai mereka.

Pucuk di cinta ulampun tiba. Apa yang mereka tunggu selama ini datang mengetuk pintu rumah mereka. Desa di mana mereka tinggal termasuk daerah yang sulit air. Kepala desa kemudian memutuskan untuk mempekerjakan dua orang untuk mengangkut air dari sungai yang terletak di pinggir desa, ke tempat penampungan air yang terletak di tengah desa itu. Pekerjaan itu dipercayakan kepada Pablo dan Bruno. Tanpa buang waktu lama-lama, keduanya langsung membawa dua ember dan segera menuju sungai. Sepanjang siang keduanya mengangkut air dengan ember. Menjelang sore, tempat penampungan air desa sudah penuh sampai ke permukaan.

Kepala Desa menggaji keduanya berdasarkan jumlah ember air yang masing-masing mereka bawa.
"Wow, apa yang kita cita-citakan selama ini akan terkabul!" teriak Bruno gembira.
"Rasanya sulit dipercaya, kita mendapatkan penghasilan sebanyak ini."
Namun Pablo tidak begitu gembira, dia merasakan ada sesuatu yang tidak beres.
Pulang ke rumah, Pablo merasakan punggungnya nyeri semua. Kedua telapak tangannya juga lecet-lecet. Semua itu karena sepanjang hari telah membawa ember-ember berat berisi air bolak-balik dari sungai ke penampungan air. Begitu pagi tiba, perasaannya jadi kecut karena harus pergi bekerja.

Hal ini membuat Pablo berpikir keras mencari akal bagaimana caranya mengangkut air dari sungai ke desa tanpa harus terluka. Tanpa perlu harus menanggung rasa nyeri di punggung dan tanpa perlu melakukan hal itu seumur hidupnya. Setelah semalaman tidak bisa tidur karena memikirkan solusi bagi pekerjaan ini, keesokan harinya sambil membawa ember-ember mereka, Pablo berkata kepada Bruno.
"Bruno, aku punya rencana." Pablo memulai..
"Daripada kita mondar-mandir setiap hari membawa ember ke sungai dan hanya mendapatkan beberapa sen per hari, mengapa tidak sekalian kita membangun pipa saluran air dari sungai ke desa kita?"
Bruno langsung menghentikan langkahnya dengan tiba-tiba.
"Saluran pipa air ? Ide dari mana itu !" kata Bruno tegas.
"Pablo. Kita kan telah punya pekerjaan yang sangat bagus dan menghasilkan uang dengan mudah. Aku bisa membawa 100 ember sehari. Dengan upah satu sen per ember, berarti penghasilan kita bisa satu dolar per hari! Aku akan menjadi orang kaya. Dan ini berarti pada setiap akhir minggu aku bisa membeli sepasang sepatu baru. Pada setiap akhir bulan, aku bisa membeli seekor sapi. Setelah enam bulan kemudian, aku bisa membangun rumah kecil. Kau lihat Pablo, tidak ada pekerjaan yang semenguntungkan mengangkut air di desa ini. Lagi pula, pada setiap akhir minggu kita mendapat libur. Setiap akhir tahun kita juga mendapat cuti dua minggu dengan gaji penuh. Kita akan hidup dengan sangat layak, dilihat dari sudut mana pun. Jadi, buang jauh -jauh idemu untuk membangun saluran pipa airmu itu." Bruno merepet panjang lebar. Tapi Pablo tidak putus asa. Dia tetap bersikukuh pada idenya itu. Dengan sabar dia menerangkan bagaimana proses membangun pipa salurannya itu kepada sahabatnya. Sementara bruno tidak beranjak sedikitpun dengan tawaran Pablo. Akhirnya, Pablo memutuskan untuk bekerja paruh waktu saja. Dia tetap bekerja mengangkut ember-ember air itu. Sementara sisa waktunya, ditambah pada hari libur di akhir minggu, dia pakai untuk membangun saluran pipa itu.

Sejak awal melakukan pekerjaannya ini, dia telah menyadari akan sangat sulit membangun saluran pipa itu dari sungai ke desanya. Menggali di tanah keras yang mengandung banyak batu jelas tak kalah menyakitkan dengan luka lecet dan punggung nyeri karena mengangkut air. Pablo juga menyadari, karena upah yang dia terima sekarang berdasarkan jumlah ember yang diangkutnya, maka penghasilannya pun secara otomatis menurun. Dia juga sangat paham bahwa dibutuhkan waktu satu atau dua tahun sebelum saluran pipanya itu bisa berfungsi seperti yang dia harapkan. Namun, Pablo tak pernah kendur dengan keyakinannya. Dia tahu persis akan impian dan cita-citanya. Sebab itu dia terus bekerja tanpa kenal lelah.

Melihat apa yang dilakukan Pablo, orang-orang desa dan Bruno mulai mengejek Pablo. Mereka menyebutnya "Pablo si manusia saluran pipa".
Bruno, yang mempunyai penghasilan dua kali lipat dibandingkan Pablo, hampir setiap saat membangga-banggakan barang baru yang berhasil dibelinya. Dia juga selalu mengatakan Pablo bodoh karena telah meninggalkan pekerjaan yang jelas-jelas menghasilkan banyak uang itu.
Bruno juga telah berhasil membeli seekor keledai yang dilengkapi pelana yang terbuat dari kulit yang baru. Dia menambatkan keledainya itu di rumah barunya yang kini terdiri dari dua lantai itu. Dia juga membeli baju-baju yang indah dan hampir selalu terlihat makan di warung warung berkelas. Panggilannya sehari-hari juga sudah berubah. Kini orang-orang di desa memanggilnya Mr. Bruno! Mereka selalu menyambutnya ke mana pun dia pergi. Bruno juga tak segan-segan mentraktir para penyambutnya ini dengan minum-minum di bar, karena mereka selalu ikut tertawa ketika dia menceritakan lelucon-leluconnya. Kini, pemandangan kontras mulai tampak di antara kedua sahabat itu. Sementara Bruno asyik berbaring santai di tempat tidur gantungnya (hammaock) di sore hari, pada akhir minggu, Pablo tampak terus berlelehan keringat menggali saluran pipanya.
Pada bulan-bulan awal, usaha Pablo tidak menunjukkan hasil apapun. Tampak betul bahwa pekerjaannya sangat berat. Bahkan jauh lebih berat yang dilakukan Bruno. Selain harus tetap bekerja pada akhir minggu, pablo juga bekerja di malam hari. Tapi Pablo selalu mengingatkan pada diri sendiri bahwa cita-cita masa depan itu sesungguhnya dibangun berdasarkan pada perjuangan yang dilakukan hari ini. Dari hari ke hari dia terus menggali. Centi demi centi!

Pepatah yang selalu diingat pablo adalah sedikit demi sedikit lama-lama menjadi bukit. Dia selalu bersenandung setiap mengayunkan cangkulnya ke tanah yang mengandung batu karang. Dari satu centimeter, menjadi dua centimeter, sepuluh centimeter, satu meter, dua puluh meter, seratus meter dan seterusnya...

Pablo mulai melihat hasil kerjanya...
Pepatah lain yang diingat Pablo adalah, bersehat-sehat dahulu bersenang-senang kemudian. Kata-kata tersebut selalu ia tanamkan pada dirinya setelah ia kembali ke gubuknya yang sederhana sepulang dari bekerja. Tubuhnya sangat lelah setelah seharian menggali saluran pipa. Dia sudah bisa memperkirakan keberhasilan yang akan dicapainya. Caranya adalah setiap hari dia menetapkan sasaran yang akan dicapainya. Lalu dia akan berusaha keras untuk mencapainya, hari itu juga. Pablo sangat yakin, kerja kerasnya ini akan menghasilkan kekayaan yang jauh lebih besar daripada tenaga dan waktu yang sudah dia keluarkan saat ini.
"Fokuslah pada imbalan yang akan kau peroleh dari pekerjaanmu." Kata-kata itu terus diingat Pablo, dan dia ulang-ulang setiap akan pergi tidur. Sementara hampir setiap saat, dari bar desa itu dia selalu mendengar gelak tawa yang kerap mengiringinya ke alam mimpi. Fokus, fokus, fokus... imbalannya pasti jauh lebih besar...
Hari berganti minggu, minggu berganti bulan. Dan pada suatu hari, Pablo menyadari saluran pipanya sudah tampak setengah jadi. Ini berarti dia hanya perlu berjalan separuh dari jarak yang biasa dia tempuh untuk mengambil air sungai itu.

Waktu yang tersisa kini ia gunakan untuk menyelesaikan saluran pipanya. Saat-saat penyelesaian saluran pipanya pun semakin dekat dan nyata. Setiap saat beristirahat, Pablo menyaksikan sahabatnya Bruno yang terus saja mengangkat ember-ember. Bahu Bruno juga tampak semakin lama semakin membungkuk. Dia tampak menyeringai kesakitan, meski sering berusaha ia sembunyikan. Langkahnya juga semakin lamban, akibat kerja keras setiap hari. Bruno merasa sedih dan kecewa karena merasa "ditakdirkan" untuk terus-menerus mengangkut ember-ember setiap hari sepanjang hidupnya. Bruno semakin jarang tampak bersantai- santai di tempat tidur gantungnya. Dia lebih sering terlihat di bar. Begitu melihat kedatangan Bruno, orang-orang di bar itu biasanya akan saling berbisik, "eh lihat, Bruno, si manusia ember." Mereka juga saling tertawa geli saat beberapa orang mabuk meniru postur tubuh Bruno yang sudah membungkuk dan caranya berjalan semakin tampak terseok-seok. Bruno tidak lagi pernah mentraktir teman-temannya di bar, atau menceritakan lelucon-lelucon tanda kegembiraan. Dia lebih suka duduk sendiri di sudut gelap yang ditemani botol-botol minuman keras di sekelilingnya.

Akhirnya, terjadi juga kegemparan di desa itu. Saat bahagia Pablo pun tiba. Saluran pipa yang dia bangun sudah selesai. Hampir semua orang desa berkumpul saat air mulai mengalir dari saluran pipanya menuju ke penampungan air di desa. Sekarang, desa itu sudah bisa mendapatkan pasokan air bersih secara tetap. Bahkan, penduduk desa yang sebelumnya tinggal agak jauh dari tempat itu kemudian pindah mencari tempat yang lebih dekat dengan sumber air itu. Setelah saluran air itu selesai, Pablo tidak perlu lagi membawa-bawa ember. Airnya akan terus mengalir, baik dia sedang bekerja maupun tidak. Air itu terus mengalir, baik saat ia makan, tidur ataupun bermain-main. Air itu tetap mengalir di akhir minggu ketika dia menikmati banyak kesenangan. Semakin banyak orang yang menggunakan airnya, semakin banyak pula uang yang mengalir ke kantong Pablo. 

Pablo yang tadinya terkenal dengan julukan Pablo si Manusia Saluran Pipa, kini menjadi lebih terkenal dengan sebutan Pablo si Manusia Ajaib. Para politisi memuji-muji dia karena visinya yang jauh ke depan. Mereka bahkan meminta Pablo mau mencalonkan diri menjadi walikota. Tetapi, Pablo paham sekali apa yang sesungguhnya ia capai bukanlah sebuah keajaiban. Ini semua sebenarnya barulah langkah awal dari suatu pencapaian cita-cita yang besar. Memang benar, nyatanya Pablo mempunyai rencana yang jauh lebih besar daripada apa yang sudah dihasilkan di desanya.
Pablo sesungguhnya berencana membangun saluran pipa kekayaan diseluruh dunia!
Pablo mulai mengajak orang-orang lain untuk mengikuti jejaknya, terutama para pembawa ember. Tetapi hanya sedikit yang mau mengikuti jejak dan nasehatnya.
"Saya tidak ada waktu."
"Teman saya bilang bahwa dia kenal oang yang berusaha untuk membangun saluran pipa tetapi ternyata gagal."
"Hanya mereka yang terlebih dulu terjun dalam usaha saluran pipa ini yang akhirnya bisa sukses."
"Seumur hidup saya hanya mengenal pekerjaan saya sebagai pengangkut ember. Saya akan tetap mempertahankan profesi saya itu.'
"Saya tahu, ada orang-orang yang akhirnya merugi karena membangun saluran pipa seperti itu. Jadi saya tidak mau mengikuti jejak mereka. Saya tak mau rugi."


Demikianlah sebagian alasan yang sering diungkapkan para pembawa ember ketika diajak untuk membangun saluran pipanya sendiri.
Ternyata banyak sekali orang yang tidak punya visi tentang masa depan mereka. Hanya sedikit saja mereka yang berani dan punya ambisi untuk mencapai kesuksesan melalui saluran pipa.
Sikap seperti ini bisa juga mempengaruhi kita. Karena... kita hidup di dunia yang didominasi oleh mental Pembawa Ember.............

Kesimpulan :
Dari kisah di atas dapat kita ambil kesimpulan bahwa betapa sangat menguntungkannya memiliki sebuah sistem yang dapat bekerja terus-menerus selama 24 jam tanpa terikat dengan kehadiran kita. Untuk menciptakan sistem ini di era industri dulu, mungkin bagi sebagian kita itu terasa hampir mustahil. Tapi beruntunglah kita saat ini berada di era teknologi informasi dimana kita memiliki media komunikasi dengan akses murah dan mudah selama 24 jam kapan saja darimana saja. Membuat kita memiliki kesempatan yang sama dengan setiap orang dan dengan mereka yang memiliki modal besar untuk memulai sebuah saluran pipa kekayaan yang canggih berbasis teknologi internet.

Selamat membangun saluran pipa kekayaan anda melalui Botanoo Internasional.

Carbon Credit Entrepreneur. Profesi terbarukan di industri bidang energi

Kredit Karbon seperti sertifikat yang mewakili pengurangan gas rumah kaca di atmosfer. Proyek-proyek yang mencegah generasi gas rumah kaca atau menghilangkan gas rumah kaca dari atmosfer untuk mendapatkan kredit atau kompensasi yang pada gilirannya dapat kemudian akan dijual ke bisnis lain atau kepada individu sebagai dampak pengurangan emisi atau CO2 yang mereka hasilkan. Satu kredit karbon adalah setara dengan penghematan satu ton karbon dioksida (CO2).

Sebagai contoh perusahaan penghasil emisi , polusi atau CO2 di Amerika bisa membeli Karbon Kredit dari proyek pengembangan energi terbarukan seperti PLTP di Indonesia yang mana hal  itu sudah dianggap sebagai kompensasi.

Botanoo percaya dengan pelatihan dan pendidikan yang terintegrasi serta dikombinasikan dengan pertumbuhan perdagangan dari  produk ramah lingkungan dan pengurangan emisi gas rumah kaca sukarela adalah cara terbaik untuk meningkatkan kesadaran global akan bahaya gas rumah kaca (CO2).

Termotivasi dengan tidak hanya oleh protokol Kyoto, tetapi juga melakukan inisiatif dan improvisasi secara sukarela agar semakin banyak perusahaan besar, menengah dan kecil, serta rumah tangga dan individu melakukan sejumlah besar investasi  pada tahun tahun berikutnya untuk membeli kredit karbon sukarela. Kredit ini mendukung pembangunan ekonomi berkelanjutan seperti dibidang manufaktur, energi terbarukan, pertanian, pengelolaan limbah, kehutanan, dll. Kebanyakan para ahli setuju, Kredit Karbon diharapkan menjadi pasar komoditi terbesar di Dunia dalam kurun waktu 8-10 tahun kedepan dengan volume kredit perdagangan karbon sukarela yang terus tumbuh dan berkembang secara pesat.

Botanoo  mendorong anggotanya untuk berpartisipasi dalam kesempatan berikut:
• Membangun sebuah komunitas global agar sadar akan lingkungan yang meliputi individu, rumah tangga, bisnis usaha kecil, menengah dan besar yang membuatnya menjadi prioritas utama untuk menjadikan lingkungan "karbon netral" dengan membeli kredit karbon sukarela secara teratur.
• Mengembangkan dan mempertahankan rancangan perdagangan secara online dimana semua produk dan layanan bertema "Penghijauan" yaitu Karbon Netral.
• Memperkenalkan semakin banyak kepada komunitas di seluruh dunia untuk melakukan bisnis yang terus maju dan berkembang pesat dalam skema perdagangan pengurangan emisi serta memberikan mereka kesempatan untuk memasarkan kredit karbon sukarela dalam berbagai bentuk dengan menggunakan rancangan multi bahasa di internet.

Kami mengundang Anda untuk mengetahui lebih lanjut tentang kesempatan yang unik, menguntungkan dan luar biasa dari perusahaan Botanoo. Silahkan kunjungi website utama kami.

TERIMA KASIH. SALAM CCE.


Nama Sponsor: indonesia1

Senin, 12 Desember 2011

Botanoo New Presentation

WOW! This really is becoming a major international organization! Please view a new presentation at link http://videouzenet.ush.eu/prezi-en





URL: http://www.botanoo.com/indonesia1
Sponsor name: indonesia1
Facebook: http://t.co/L0waB7W




WANTED : CCE (CARBON CREDIT ENTREPRENEUR)
REWARD : 1,000,000.00 €URO

SOURCE : BOTANOO
  

Kamis, 01 Desember 2011

UNITED NATIONS CARBON TRADING SIMPLIFIED



 


                                


URL: http://www.botanoo.com/indonesia1
Sponsor name: indonesia1
Facebook: http://t.co/L0waB7W


WANTED : CCE (CARBON CREDIT ENTREPRENEUR)

REWARD : 1,000,000.00 €URO
SOURCE : BOTANOO

    

Jumat, 25 November 2011

BISNIS GLOBAL ENERGI - LEBIH MENGUNTUNGKAN DARI MINYAK, LEBIH DINAMIS DARI FOREX, LEBIH AMAN DARI EMAS!

Era Bisnis Spekulatif Telah Lewat. Krisis Utang Negara-Negara di dunia telah mengubah arah kebijakan dunia yang kita ketahui.

NILAI baru akan menggantikan Emas atau Minyak: UNITED NATIONS Kredit Karbon + Bisnis Global Energi. Lebih Menguntungkan Dari Minyak, Lebih Dinamis Dari Forex, Lebih Aman Dari Emas!

Apa yang dimaksud dengan kredit karbon?

Kredit karbon seperti sertifikat yang mewakili pengurangan gas rumah kaca di atmosfer. Proyek-proyek yang mencegah regenerasi gas rumah kaca atau menghilangkan gas rumah kaca dari atmosfer yang akan mendapatkan kredit ini, yang pada gilirannya dapat kemudian akan "dijual" ke bisnis lain dan individu untuk "mengurangi" emisi yang mereka hasilkan. Satu kredit karbon adalah setara dengan penghematan satu ton karbon dioksida (CO2). Kredit Karbon adalah instrumen keuangan efek, berlisensi, bersertifikat dan diawasi oleh PBB. Mereka seperti emas: Dapat di per Jual Beli kan dengan Laba yang menguntungkan.

Berbeda dengan Emas yang nilainya akan meningkat atau menurun secara Spekulatif.  Untuk investasi Karbon Kredit akan terus meningkat seiring dengan penurunan emisi secara Global yang telah di prakarsai oleh PERSATUAN BANGSA BANGSA berdasarkan Protokol Kyoto, setidaknya sampai tahun 2050.


 


Bagaimana Cara Anda Bisa Memiliki Akses Untuk Perdagangan Kredit Karbon Pada Peluang Bisnis Menakjubkan dan Pertama di Dunia? Silakan Ikuti Presentasi kami:
URL: http://www.botanoo.com/indonesia1
Sponsor name: indonesia1
Facebook: http://t.co/L0waB7W

DICARI : CCE (CARBON CREDIT ENTREPRENEUR)
BONUS : 1,000,000.00 €URO
SUMBER : BOTANOO 

Kamis, 24 November 2011

INDONESIA TO KICK OFF $1 BILLION GREEN INVESTMENT FUND

JAKARTA, Jan 26 (Reuters) - Indonesia plans a $1 billion green investment fund this year to drive infrastructure developments that aid growth and help cut greenhouse gas emissions, a finance ministry official said on Tuesday.

Indonesia has promised to slash its emissions by at least 26 percent from business as usual levels by 2020 but recently re-elected President Susilo Bambang Yudhoyono has also vowed to boost economic growth to 7 percent or more by 2014.

At global climate talks in Copenhagen last month, Yudhoyono announced a plan to develop the Indonesia Green Investment Fund, which will catalyse infrastructure development that could speed economic growth, boost food and clean water production and also help cut emissions blamed for global warming.

Indonesia's sovereign wealth fund the Government Investment Unit will put $100 million into the fund and a further $900 million will come from foreign governments including Norway and Australia, plus institutional investors, said Edward Gustely, a senior adviser to the Ministry of Finance.

"We're in the initial stages but the target is to have this fund operational within this year," Gustely told Reuters, adding the fund would rival Brazil's Amazon Fund in size and scope. "There's no reason why this can't, in the next five years, scale to $5 billion or more."

Brazil launched its Amazon Fund last year to promote sustainable development and scientific research in the world's largest rain forest, with donations from European countries and the first projects unveiled last month [ID:nN04147881].

Indonesia last year became the first country to launch a legal framework for a U.N.-backed scheme called Reducing Emissions from Deforestation and Degradation, allowing polluters to earn tradeable carbon credits by paying developing nations not to chop down their trees. [ID:nCLIMATE]

"CATALYST"

Indonesia's green investment fund will not offer loans or grants but rather top-up funding needed for projects where a bank lender is seeking an additional equity injection.

"Many technology providers and project sponsors don't have the balance sheet to top up the required equity needed to secure financing," said Gustely. "We would come in and play a catalyst role to ensure good projects with good asset quality, with good expertise and proper management, can be deployed and proceed."

The Copenhagen talks failed to achieve a legally binding agreement to reduce greenhouse gas emissions but projects like the Indonesia Green Investment Fund were a way for countries to take initiative at home, said Gustely.

"This is driven by how to create more food, water and energy in a sustainable fashion while trying to achieve Indonesia's growth objectives," he said.

Fitrian Ardiansyah, climate change programme director for WWF Indonesia, welcomed the fund but said more needed to be done to reduce Indonesia's greenhouse gas emissions.

"The Indonesian government heavily subsidies fossil fuels, but investment in renewable energy sources is too expensive. The government must help the private sector by making investment in renewable energy sources cheaper, which will address the problem. But at the moment coal plants continue to be built, which does not help," he said. (Additional reporting by Pip Freebairn; Editing by Neil Chatterjee).

By Sunanda Creagh





URL: http://www.botanoo.com/indonesia1
Sponsor name: indonesia1
Facebook: http://t.co/L0waB7W



WANTED : CCE (CARBON CREDIT ENTREPRENEUR)
REWARD : 1,000,000.00 €URO
SOURCE : BOTANOO